SISTEM HIDROPONIK DALAM MENANAM SAYUR
Menanam secara hidroponik cocok untuk masyarakat yang tinggal di perkotaan. Apalagi sistem hidroponik tidak membutuhkan lahan yang luas. Anda bisa meletakkan tanaman hidroponik di atap rumah, menggantungnya di tembok, atau menaruhnya di halaman rumah.
Kelebihan lain dari sistem hidroponik adalah
sistem budidaya tanaman hanya mengandalkan air sebagai media media tanam,
sehingga Anda tidak memerlukan tanah sebagai media tanam. keberhasilan
membudidayakan tanaman secara hidroponik sangat bergantung pada teknik, media
tanam, dan nutrisi yang tepat.
Jenis tanaman yang sering dibudidayakan secara
hidroponik adalah sayuran. Dengan menanam sayuran di rumah, Anda bisa membackup
kebutuhan sayur di dapur sendiri tanpa mengeluarkan uang untuk belaja.
Mengenal
sayuran hidroponik;
Apa itu sayuran hidroponik??
- Keuntungan menanam sayuran
hidroponik
- Kualitas lebih baik
- Bebas pestisida
- Bisa ditanam di mana saja
- Nutrisi dan lingkungan tempat
tumbuh bisa dikontrol
- Lebih sedikit memerlukan air
- Lebih cepat dipanen
- 10 jenis sayuran hidroponik
paling rekomendasi
a) Kangkung
b) Bayam
c) Selada
d) Brokoli
e) Seledri
f) Sawi hijau
g) Cabai
h) Buncis
i)
Tomat
j)
Kale
- Alat dan bahan untuk budidaya
hidroponik
1. Pipa 3 dim dengan panjang sesuai kebutuhan
2. Selang pengairan
3. TDS Meter
4. PH Meter
5. Tandon (bak air nutrisi)
6. Pupuk AB MIX
7. Spoit pengukur mil nutrisi
8. Plastic UV untuk atap dan dinding hidroponik
- Cara menanam sayuran hidroponik
- Cara
menanam hidroponik secara NFT
- Cara menanam hidroponik dengan sistem wick
Adapun fungsi dari
alat-alat tersebut di atas adalah:
1.
Pipa 3 dim dengan
panjang sesuai kebutuhan
Pipa dalam membuat atau mengintalasi sistem
hidroponik adalah bahan untama yang harus ada. Hal ini terkai tempat bagi
mengalirnya nutrisi pupuk yang terkandung dalam air. Pipa di lubangi dengan
jarak yang sesuai antara lubang tanam yang satu dengan yang lainnya. Jarak yang
susai dalam hal ini setelah sayuran tumbuh tidak saling rebutan tempat dan
nutrisi. Sayur yang ditanam di lubang tanam yang terlalu berdekatan membuat sayuran
tidak tumbuh maksimal. Contohnya, sayuran akan terlihat kurus dan tinggi. Saat panen
sayuran tersebut memiliki bobot yang kurang.
2.
Selang pengairan
Selang
berfungsi untuk media menyalurkan air nutrisi menuju pipa yang sudah ditanami
sayuran.
3.
Pompa akuarium
Pompa akuarium merupakan salah satu alat penting dalam menanam sayuran hidroponik. Tanpa pompa makan sirkulasi udara dan air nutrisi tidak bisa sampai dan mengairi sayuran. Saat membeli pompa akuarium ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yakni, ketinggian air saat pompa hidup minimal 3 meter.
4.
TDS Meter
Alat ini digunakan untuk mengukur kadar nutrisi dalam air sehingga pupuk tidak kurang maupun berlebihan. Untuk sayuran sawi cobtohnya, sayuran sawi membutuhkan kadar nutrisi 1200 ppm nutrisi terlarut.
5.
PH Meter
Selain TDS meter untuk mengukur kadar nutrisi, alat PH juga sangat dibutuhkan untuk mengukur PH air yang seimbang yang di utuhkan tanaman. PH yang terlalu tinggi membuat nutrisi tidak terserap dengan baik oleh tanaman.
6.
Tandon (bak air
nutrisi)
Tandon atau bak nutrisi merupakan bak penampung air nutrisi sebelum disuplai ke pipa hidroponik. Pastikan bak atau tandon tidak bocor dan volume tampungan air tidak kurang yang menyebabkan kekeringan pada pompa. Kekeringan air menyebabkan sayuran mati dan merusak pompa hidroponik.
7.
Pupuk AB MIX
Pupuk nutrisi yang digunakan untuk berhidroponik umumnya menggunakan ABMIX. Mengenai pengukuran kadar nutrisi harus sebanding dengan air. Contohnya 5 mil pupuk AB MIX sebanding dengan 1 liter air baku. Setiap sayuran berbeda kebutuhan kadar ppm nutrisinya.
8.
Spoit pengukur mil
nutrisi
9.
Plastic UV untuk atap
dan dinding hidroponik
Klik gambar dibawa ini untuk menonton video!
0 Response to "SISTEM HIDROPONIK DALAM MENANAM SAYUR"
Post a Comment
Tulis komentar anda yang positive